Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

KULIAH UMUM

Gambar
KULIAH UMUM PEMANFAATAN CYBER SPACE ONLINE UNTUK PENINGKATAN KUALITAS MAHASISWA CHANGE or LOST In   ICTs Age Oleh Bpk. Bartholomeuz Padatu, S.Fil. MPA. Ratriana retno naningsih 33112610 STIA-AAN YOGYAKARTA 2012 Sebenarnya mengenai kehidupan kita saat ini sudah dipikirkan oleh nenek moyang kita. Setiap generasi akan ditakdirkan menjadi generaasi yang lebih baik dari generasi sebelumnya. Change or lost in ICTs age : berubah atau hilang dari abad mutakhir ini.percaturan komunikasi telah menjadi legaliter( mempunyai hak yang sama/ dindinng-dinding pemisah bisa dijebol) sehingga kita mempunyai peluang dan kesempatan yang sama. Pikiran kita mempengaruhi kehidupan kita.   Karena tindakan kita berawal dari pikiran kita. Untuk mengikuti zaman mutakhir ini kita harus cerdas dalam membangun komunikasi. ICTs Age Making new habit Paridigm shift migrasi from primitif study to progresif study. Primitif study bisa dikatan sebagai pikir

Menanti

Menanti rembulan yang merekah Hinggap dalam rasa yang tak menghidupkan Mati dan segera hidup Berulang dan berulang Ketika saatnya pergi Menanti hal yang tak mungkin Bulan merekah hal yang tak mungkin Dan sampai hari tak jua padam Dihadapkan dalam persoalan yang tak tentu Menjadi sebuah tolak ukur dalam kekacauan yang menanti

Adalah

Setiap kata adalah nyawa Dalam diri adalah rasa Ketika hati tak bisa berkata Nyawa telah lenyap Sebuah cinta yang hilang Dalam diri rasa telah musnah Akan ada cinta baru yang datang Menyambut dengan tangannya Memegang indah dunia Patah hati bukan berarti mati Biarkan kata yang mati Tapi cinta takkan mati 01-11-12

Aku si Cebol

Hidup tak berarah, dalam mimpi yang dalam nan jauh di atas mega. Sehingga semua orang meragukannya. Kesabaran ku tak hanya sampai disitu. Cinta ku terlalu sempurna memberi rasa dan asa dalam malam yang tak pernah padam. Dalam derita cinta manusia. Meleburkan harapan sampai pada titik kesakitan ku. Penghinaan, pencacian merupakan makanan sehari-hariku. Aku sudah mulai mengerti dan sadar untuk selalu bergulat dengan tekad ku. Dalam kesendirian tanpa teman, sahabat, pacar, bahkan keluarga. Ayah ibu ku saja aku tak tak tahu siapa dan dimana. aku harus bagaimana aku juga tak tahu. Yang aku tahu bagaimana aku bisa melanjutkan hidup ku dan terus berlari dengan mimpi-mimpi ku. Tak khayal banyak orang yang menertawai setiap aku mendiskripsikan mimpiku. Mereka menyengir mengolok-olok ku. “Kau tak akan bisa menjadi orang sukses, apalagi menjadi Insinyur. Lihat dirimu, jangan lah kau ikuti si cebol   yang ingin menggapai bulan.” Kata dari satu mereka. “hahhahha,” tawa mereka puas. Aku