#Ibujuara Penantian buah hati

Saya akan berbagi cerita mengenai pengalaman saya untuk hamil sampai memiliki anak. Sebelum menikah, saya mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur hampir 1 tahun lebih saya tidak menstruasi. Awalnya karena sebulan saya menstruasi tidak berhenti. Seperti pendarahan. kemudian saya berobat ke dokter umum dan diberikan obat. Menstruasinya pun berhenti, namun saya tidak haid lagi selama setahunan. Saat itu saya tidak langsung periksa ke dokter spesialis obgyn.  

Akhirnya pertengahan tahun 2018 saya memberanikan diri untuk periksa ke dokter spesialis kandungan. Tenyata ada kista. Alhamdulillah kistanya masih kecil sekitar 17 mm. Saya rutin periksa dan diberikan obat. 2 bulan kontrol periksa alhamdulillah kistanya keluar bersama haid. Walau rasa menstruasinya sakit sekali seperti ditusuk-tusuk. Dicek  usg pun sudah hilang kistanya. 

Dokter menyarankan pengecekan satu bulan lagi untuk melihat jadwal menstruasinya. Mendekati pemeriksaan rutin saya mulai merasakan mual, pusing, dan badan lemas. jadwal menstruasinya pun terlambat.

Akhirnya saya beli test pack dan hasilnya positif. Kemudian saya periksa ke puskesmas dulu untuk memastikan. Jadwal kontrol ke rumah sakit 4 hari lagi. Di puskesmas dicek darah dan urin. Kemudian diberikan penambah darah, kalsium dan pereda mual. Karena lengan saya dibawah standar hanya 22 cm, maka diberikan biskuit penambah gizi sebanyak 3 dus.

Empat hari kemudian saya cek ke dokter. Di usg sudah ada kantong bayinya. Senang dan bersyukur. Setiap 4 minggu kontrol balik.

Trimester Pertama. Yang saya rasakan hamil  kok sangat menderita sekali. Sudah mual, muntah, pusing, badan lemas dan diperparah dengan sakit gigi. Tiap malam tidak bisa tidur. Alhasil cek ke dokter spesialis gigi. Ternyata giginya ditambal yang sisi bawah kanan. yang bawah kiri dua hari kemudian terasa sakit. hampir semua gigi rasanya sakit semua. bolak-balik dokter gigi. beberapa gigi kemudian ditambal.

Trimester Kedua. Mual sudah berkurang. Tapi kalau bau telur goreng langsung mual. Pelan-pelan sudah bisa keluar rumah.

Trimester Ketiga. Sudah bisa kemana mana. Namun pinggang pegelnya luar biasa. Sudah mulai beli baju dan perlengkapan bayi lainnya.

Lahiran ingin saya di rumah sakit, namun karena pembukaannya dari pagi sampai sore hanya satu disuruh pulang. pinggang pun mulai pegel-pegel. Pulang kerumah pembukaan tidak bertambah. Bingung karena sudah keluar cairan. Takutnya ketuban yang pecah. Saya pun lelah bolak-balik rumah sakit tapi tidak ada penambahan pembukaan. Saya berniat menginap di rumah sakit tapi tidak diizinkan, malam pun disuruh pulang. walaupun saya bayar mandiri. 

Akhirnya sama bidan yang memeriksa saya disarankan ke klinik. Jam 00.30 saya langsung ke klinik. Klinik yang baru saya tahu saat itu dan saya belum pernah periksa kesana. Kemudian dicek masih pembukaan satu. Dan sama disuruh pulang. Karena saya sudah tidak kuat. Saya meminta untuk menginap saja. Bayar juga tidak papa. 

Setelah keluarga yang lain pulang, saya ditemani suami dan ibu mertua. Jam 4 pagi  dicek lagi masih bukaan 4, dicek jam 8 pembukaan masih 4. Ditunggu banyak saudara seneng. Tapi saya juga tambah panik. Saya buat jalan-jalan. Simbah saya datang bapak saya datang. Setelah azan dhuhur lahir. Mendengar tangisnya dan tubuh kecilnya membuat terharu. Walau akhirnya harus dijahit luar dan dalam. 

Selamat hari ibu. Kita punya perjuangan masing-masing menjadi ibu juara untuk anak-anak kita. Tetap semangat untuk calon ibu dan para ibu.

#theAsianparentindonesia

#TAPLombaCeritaParents

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hitam Nan Terang

Aku si Cebol