Pengalaman Anak Demam

Dua minggu yang lalu pertama kalinya Kiran demam tinggi. Sebelumnya pernah demam tapi hanya mencapai 38°c. Namun kemarin panasnya naik turun dari 38 °c turun 37 °c naik lagi hingga puncaknya 39.8 °c.

Sempat sedikit panik. Tapi saya mencoba tenang. Sebelum Kiran panas saya cari tahu tentang demam pada anak. Melalui Twitter dokter apin, bahwa anak panas tidak perlu obat kalau kurang dari 38°c.

Sempat sedikit panik. Tapi saya mencoba tenang. Sebelum Kiran panas saya cari tahu tentang demam pada anak. Melalui Twitter dokter apin, bahwa anak panas tidak perlu obat kalau kurang dari 38°c.

Menjelang malam panasnya tidak turun, akhirnya saya memarut bawang merah, ditambah minyak telon dan minyak goreng saya baluri ke seluruh tubuh.

Jam 10 malam saya minumkan lagi obatnya karena panasnya belum turun. Alhasil muntah lagi. Setelah itu cek lagi suhu tubuhnya sampai 39.8 suami menyarankan untuk dibawa ke rumah sakit karena Kiran juga sudah kagetan. Saya mulai panik tapi saya mencoba tenang. Saya pun memperlihatkan ke suami kicauan dokter apin tentang demam.

Akhirnya tidak di bawa ke rs. Saya gempur minum asi hampir sepanjang malam. Pakai baju yang tipis. Kalau nangis minta gendong saya gendong. Tidur dipeluk terus. Alhamdulillah jam 3 pagi panasnya turun. Saya ketiduran pas bangun lihat keringat diseluruh tubuhnya. Segera saya bangunin suami dan minta tolonh ganti bajunya. Kiran pun bangun sambil tepuk tangan dan bilang “maem, maem.” Saya pun sudah tidak mengecek lagi pakai termometer, hanya saya pegang badannya. Pagi harinya saya cek 38°c dan berangsur turun.

Akhirnya tidak di bawa ke rs. Saya gempur minum asi hampir sepanjang malam. Pakai baju yang tipis. Kalau nangis minta gendong saya gendong. Tidur dipeluk terus. Alhamdulillah jam 3 pagi panasnya turun. Saya ketiduran pas bangun lihat keringat diseluruh tubuhnya. Segera saya bangunin suami dan minta tolonh ganti bajunya. Kiran pun bangun sambil tepuk tangan dan bilang “maem, maem.” Saya pun sudah tidak mengecek lagi pakai termometer, hanya saya pegang badannya. Pagi harinya saya cek 38°c dan berangsur turun.

Buat orang tua baru jangan panik kalau anak demam. Sediakan termometer untuk mengetahui suhunya, obat penurun panas, alat kompres jika diperlukan, jangan panik, pakaianya yang tipis aja, siapkan diri untuk begadang dan kerjasama suami istri sangat diperlukan.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

#Ibujuara Penantian buah hati

Saya akan berbagi cerita mengenai pengalaman saya untuk hamil sampai memiliki anak. Sebelum menikah, saya mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur hampir 1 tahun lebih saya tidak menstruasi. Awalnya karena sebulan saya menstruasi tidak berhenti. Seperti pendarahan. kemudian saya berobat ke dokter umum dan diberikan obat. Menstruasinya pun berhenti, namun saya tidak haid lagi selama setahunan. Saat itu saya tidak langsung periksa ke dokter spesialis obgyn.   Akhirnya pertengahan tahun 2018 saya memberanikan diri untuk periksa ke dokter spesialis kandungan. Tenyata ada kista. Alhamdulillah kistanya masih kecil sekitar 17 mm. Saya rutin periksa dan diberikan obat. 2 bulan kontrol periksa alhamdulillah kistanya keluar bersama haid. Walau rasa menstruasinya sakit sekali seperti ditusuk-tusuk. Dicek  usg pun sudah hilang kistanya.  Dokter menyarankan pengecekan satu bulan lagi untuk melihat jadwal menstruasinya. Mendekati pemeriksaan rutin saya mulai merasakan mual, pusing, dan badan l
Baca selengkapnya

Hitam Nan Terang

Hujan semakin deras menyapa. Kali ini tak ada guntur yang menggelegar. Hanya angin yang bersahutan bersorak riang. Lilin kecil menemaninnya tersayup-sayup terhempas oleh angin. Dingin menyengat hingga palung hati. Ia membiarkan rambut panjangnya yang bercat merah tergerai menutupi seluruh wajahnya. Kemudian menyandarkan kepalanya di tembok dengan ditemani rokok dan secangkir kopi hitam yang mengepul.    Pikiranya kacau, galau tak karu-karuan. Semua pandanganya terlihat semu. Ia terus memandangi aliran hujan yang mengalir di sela-sela jendela. Hatinya semakin memberontak hingga tangisan memecahkan suasana yang hening. Hanya dirinya seorang yang merasakan dan tahu dirinya sendiri. Kenangan bersama kekasihnya terus melintas dan membayangi. Dadanya sesak dan   tak kuasa menahan diri. Rokok yang dari   tadi ditanganya terus Ia hisap sampai habis. Setelah itu ia nyalakan lagi rokoknya. Tak akan berhenti jika belum merasakan ketenangan. Hujan tak kunjung reda. Malah semakin menjadi.
Baca selengkapnya

Aku si Cebol

Hidup tak berarah, dalam mimpi yang dalam nan jauh di atas mega. Sehingga semua orang meragukannya. Kesabaran ku tak hanya sampai disitu. Cinta ku terlalu sempurna memberi rasa dan asa dalam malam yang tak pernah padam. Dalam derita cinta manusia. Meleburkan harapan sampai pada titik kesakitan ku. Penghinaan, pencacian merupakan makanan sehari-hariku. Aku sudah mulai mengerti dan sadar untuk selalu bergulat dengan tekad ku. Dalam kesendirian tanpa teman, sahabat, pacar, bahkan keluarga. Ayah ibu ku saja aku tak tak tahu siapa dan dimana. aku harus bagaimana aku juga tak tahu. Yang aku tahu bagaimana aku bisa melanjutkan hidup ku dan terus berlari dengan mimpi-mimpi ku. Tak khayal banyak orang yang menertawai setiap aku mendiskripsikan mimpiku. Mereka menyengir mengolok-olok ku. “Kau tak akan bisa menjadi orang sukses, apalagi menjadi Insinyur. Lihat dirimu, jangan lah kau ikuti si cebol   yang ingin menggapai bulan.” Kata dari satu mereka. “hahhahha,” tawa mereka puas. Aku
Baca selengkapnya